Mimpi si kikir
Karya : NN
1.
Pemain :
Tokoh Yesus, seorang tukang sol sepatu, seorang ibu muda dengan bayi yang
digendong, seorang anak remaja, serta seorang ibu sebagai tetangga dan sepasang
suami istri yaitu keluarga Pak Holma alias “Holit mangging” yang artinya Kikir
atau celit.
2.
Pentas :
menyediakan keadaan rumah, dimana Pak holma sedang duduk dengan Ibu Holma, dan
Pak Holma mencritakan mimpinya.
Narator : Disuatu kota tinggal satu
keluarga yang terkenal sangat kikir. Keluarga ini sangat rajin ke Gereja tetapi
tidak rajin untuk memberikan seseuatu untuk dipergunakan. Suatu saat masa Advent
dan Natal mereka barmaksud berlibur ke suatu tempat wisata rohani didaerah
tersebut dengan harapan mereka bisa melihat gambar Tuhan Yesus yang mereka
rindukan selama ini. Namun sebelum mereka mewujudkan keinginannya, Pak Holma
bermimpi bahwa Yesus mau datang ke rumah mereka.
(Pentas menampakkan suana
keakraban Pak Holma dan Ibu, lalu Pak Holma menceritakan kepada
istrinya tentang mimpinya itu).
BABAK I
Pak Holma : Bu
kayaknya rencana kita ke kota wisata rohani itu kita batalkan saja dulu, karena
aku tadi malam bermimpi.
Ibu Holma : Apa
pula mimpimu itu pak ?
Pak Holma : Tentang
Yesus, kataNya Dia mau datang ke rumah kita hari ini, jadi ditanyaNya aku,
apakah aku siap menantikanNya walaupun sudah punya rencana ke Salib Kasih. Jadi
kubilang supaya Tuhan Yesus datang saja. Kami tidak jadi jalan jalan ke Salib
Kasih asalkan Yesus datang.
Ibu Holma : Jadi
apa maksudm Pak?
Pak Holma : Maksudku
begini bu, siapkanlah segalah sesuatunya di rumah ini, misalnya menyediakan
makanan enak, memebersihkan rumah, merapikan rumah, pokoknya kita sambut Dia
dengan mewah. Kan sunggu luar biasa kalau Yesus mau datang ke rumah kita apalagi sekarang ini suasana Natal.
Ibu Holma : Baik
juga usulmu itu Pak, aku akan memasak yang enak, jadi bapak membantu aku
membersihkan rumah dan mengatur perkakas kita ini, biar senang nanti Yesus itu
kita buat.
Pak Holma : Marilah
segera kita kerjakan.
Ibu Holma : Jam
berapa datangNya ? Tidak kau tanya rupanya Yesus itu ?
Pak Holma : Itulah
dia aku tidak sempat menanyakan padaNya, dia sudah pergi. Tapi sudalah bu, yang
penting, kita bergegas mengerajakan persiapan, karena Dia tahu kok nanti
selesainya pekerjaan kita, buktinya Dia tahu kita mau pergi hari ini ke Salib Kasih, berarti Dia juga
tahu apa yang kita kerjakan.
Ibu Holma : Ya
sudalah Pak, kita kerjakan sajalah.
BABAK II
(Tutup layar
dan ganti suasana dengan tersedianya makanan dan minuman di meja serta bunga
dan lilin di atas meja. Pak Holma dan Ibu duduk sambil memperhatikan jam di
Handphone dan sambil memegang megangnya sebagai tanda kegelisahan yang sedang
menantikan tamunya yaitu Yesus).
Pak Holma : Kog
lama ya............ andaikan Yesus sedang pagang handphone, kan kita suda bisa
tanya sudah dimana Dia.... (tiba tiba
datanglah seorang tamu mengetuk pintu yang sedang terbuka).
Tkang Sepatu : (Mengetuk pintu) Selamat sore Pak, saya
letih sekali setelah bekerja seharian sebagai tukang sol sepatu, kebetulan tadi
minuman saya tertinggal dirumah sehingga saya kehausan sekarang, bisakah saya
minta minum ?
(Bapak dan Ibu Holma berdiri dan memandang kepada tukang
sol sepatu yang berpakaian lusuh dan kotor serta sepasang sepatu bekas di
tangannya, penuh dengan keringatan di dahinya.
Pak Holma : Akh,
alasanmu aja itu. Maaf, kami tak dapat memberimu minum karena kami sedang menunggu Tuhan Yesus
yang mau datang ke rumah kami sekarang. Aku bermimpi, Dia bilang mau datang
sekarang, jadi kami menyediakan makanan dan minuman hanya untuk Dia saja.
Carilah ke tempat lain.
Ibu Holma : lagi
pula zaman sekarang, mana ada orang yang begitu saja dipercaya datang ke rumah
orang, siapa tahu pencuri, siapa tahu lagi anggota teroris, jadi tolonglah kau
pergi dari rumah kami ini. Mengganggu saja kau ini. (sambil mengusir dengan cara mendorong sang tukang sol sepatu).
(Pulanglah tukang sol sepatu itu, lalu bapak dan ibu Holma kembali duduk di
kursi sambil mempercakapkan tentang tukang sol sepatu tadi. Tak lama kemudian
datanglah seorang ibu muda dengan anaknya yang masih bayi digendong).
Ibu Muda : (Mengetuk pintu) Horas Pak, ibu !
(Ibu Holma berdiri ke arah pintu karena ingin tahu siapa
yang mengetuk pintu dan yang berkata horas)
Ibu Holma : Siapa
kamu, mengapa kamu datang ke sisi ?
Ibu Muda : Tolonglah
bu, saya seharian berjalan di sekitar kota ini dan capek sekali, mau duduk
sebentar dan kalau ibu berkeberatan, saya minta minum untuk anak saya karena
dia tidak makan sejak tadi.
Ibu Holma : Apanya
kau bilang, yang kau pikirnya kami mau menerimamu begitu saja. Siapa tahu kau
ini siapa, bekerjalah biar dapat makan dan minum.
Ibu Muda : Aku
dan bayiku berasal dari daerah seberang kota yang sedang kene longsor dan kami
selamat, jadi tidak ada tempat lagi di desa kami makanya aku datang ke kota ini
mencari pekerjaan entah sebagai pembantu atau pelayan warung.
Pak Holma : Alasanmu
saja itu. Pulanglah kau, cari di tempat yang lain saja karena kami sedang
menunggu Tuhan kami, yesus mau datang ke rumah kami, karena sudah dibilangNya
dalam mimpiku.
Ibu Holma : Lagi
pula kami tidak menerima pembantu saat ini, anak anak kami sudah besar dan
hanya kami berdua tinggal disini, jadi kami bisa mengerjakan pekerjaan rumah.
(Pergilah
ibu muda itu dengan sedihnya, sementara bapak dan ibu Holma masih
membicarakannya. Kembali lagi mereka bertanya tanya soal kedatangan Yesus,
sambil berbicara, tiba tiba datang lagi seorang tetangga mau meminjam uang). `
Tetangga : (Mengetuk
pintu sambil masuk saja ke rumah). Eda Holma, minta tolong dulu pinjamkan aku
uang, karena anakku sakit jadi aku mau bawa dia berobat. Tapi eh.....lezat
sekali makanan kalian ini, fadi lapar aku. Untuk siapa ini ?.
(Pak Holma dan ibu Holma saling
berpandangan dan memberi bahas isyarat tanda
tidak setuju dengan kedatangan
tetangga itu).
Ibu Holma : Ya
eda, kami lagi menunggu Yesus datang ke rumah. KataNya Dia mau dtang sekarang
jadikami mau sambut Dia dengan makanan dan minuman yang lezat. Jadi maaf
kamitidak bisa memeberikan pinjaman dulu karena kami lagi repot, lagian kami
tidak mempunyai uang saat ini, habis belanja tadi.
Pak Holma : Betul
kata ibu holma itu, kami menunggu Yesus, aku tadi malam bermimpi kalau Dia mau
datang kataNya ke rumah kami. Jadi pergilah dulu dari rumah kami, ke yang
lainlah dulu pinjam.
Tetangga ;
Uwe..........betullah kata orang orang singkatan nama kalian otu memang cocok
Holma alias holit mangging, kikirnya minta ampun, padahal aku sangat serius
untuk meminjam, dan hanya kalian yang kuanggap mampu di tempat kita ini (sambil
berjalan pulang keluar dari pintu).
(Pergilah
tetangganya itu dengan sangat kecewa, kembali keluarga pak Holma dengan ibu
duduk. Tak berapa lama mereka duduk, tiba tiba mereka di kejutkan oleh suara
yang tergesa gesa masuk ke rumah mereka, yaitu seorang anak remaja dengan
sebuah roti ditangannya).
Remaja : (sambil terengah engah). Maaaf bu,,, pak
aku sebentar bersembunyi disini karena ada orang yang mengejarku.
Pak Holma : (sambil menatap dengan marah). Mengapa
harus kesina kau lari ? Apa pula yang di tanganmu itu ? Jangan jangan kau barusan
mencuri roti dan orang orang megejarmu.
Remaja : Benar
pak, tetapi aku lapar sekali makanya aku mengambil roti ini dari sebuah toko
roti, eh, rupanya ketahuan jadi aku dikejar kejar.
Ibu Holma : Akh,
pergilah kau, jadi ribut pula nanti disini padahal kami sedang menunggu Tuhan
kami dari negeri jauh.
Remaja : Siapa
bu? Boleh kutahu, Biar aku menumpang sebentar saja disini untuk makan.
Ibu Holma : Bah,,,,
mau makan pula lagi katamu, jangan jangan mau mencuri kau kesini. Pergilah
kesana bersembunyi, jangan dirumah kami.
BABAK III
Narator : Pergilah
remaja itu sambil mengintip ke luar pintu siapa tahu masih ada orang yang
mengejarnya. Demikianlah hingga menjelang malam dan selanjutnya mereka menutup
pintu dan kembali ke tempat duduk dengan berharap masih ada kemungkinan Yesus
datang dengan mengetuk pintu mereka. Hingga larut malam ternyata tamu yang
ditunggu tunggu tidak kunjung datang dan karena rasa ngantuk yang tak tertahan,
mereka pun tertidur di kursi. (Lalu
pak Holma bermimpi lagi).
(Layar
ditutup dan diganti dengan isi mimpi yang menampakkan suasana Yesus datang).
Pak Holma : Bah,
bagaimana kau ini Yesus, katamu mau datang ke rumah kami, kami tunggu tunggu
tidak datang, padahal kami sudah siapkan makanan dan minuman yang lezat.
Yesus : Yah......Kulihat
semua persiapanmu dan istrimu itu. Baik juga sih, tapi Aku sudah datang kog.
Sebelum akum mengetuk pintu rumahmu kuliahta ada yang masuyk dan kuintip dari
balik pintu, apa yang kau lakukan terhadap dia. Kupikir kau akan kasih minuman
dan makanan. Demikian juga dengan yang datng selanjutnya. (ke empat tamu itu datang bergandengan tangan menuju ke arah Yesus) Tahukah
kau bahwa sesungguhnya aku berkata bahwa segala sesuatu yang tidak kamu lakukan
bagi salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Bacalah yang tertulis dalam
matius 25 : 42 – 45. (layar ditutup dean
firman Tuhan dibacakan pleh narator).
BABAK IV
(Layar menampakkan suasana keluarga yang terbangun di
pagi hari).
Pak Holma : (Dengan sedih berkata) Bu,,, kau tahu
yang hemarin orang orang yang datang ke rumah kita ini, mereka datang ke dalam
mimpiku dengan Tuhan Yesus, laluYesus bilang kalau Dia melihat semua ynag kita
lakukan kepada tamu tamu kita itu, jadi tidak mau lagi Yesus masuk kerumah.
Jadi malu aku kepada Yesus.
Ibu Holma : Apa
maksud bapak ?
Pak Holma : Kita
berdoalah dan minta pengampunan sekarang kepada Tuhan karena kita salah dan
terlalu kikir selama ini kepada sesama kita. Bertobatlah kita ya bu,,,,
lihatlah gara gara Yesus tidak jadi datang kerumah kita, makanan yang enek enek
itupun menjadi bsi.
Ibu Holma : (Sambil menangis) Betul Pak,,, kita berikanlah sumbangan Natal
kita ke Gereja sekarang. Janganlah kita menjadi kikir kepada sesama kita karena
kita juga menerima berkat Tuhan yang banyak. Nanti malan adalah malam Natal,
pergailah kita kesan dan kita siapkan hati kita. (sambil pergi....... pentas ditutup).
SELESAI
Label: Drama Natal
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda