Minggu, 25 Mei 2014

Mimpi si kikir



Karya : NN

1.     Pemain : Tokoh Yesus, seorang tukang sol sepatu, seorang ibu muda dengan bayi yang digendong, seorang anak remaja, serta seorang ibu sebagai tetangga dan sepasang suami istri yaitu keluarga Pak Holma alias “Holit mangging” yang artinya Kikir atau celit.

2.     Pentas : menyediakan keadaan rumah, dimana Pak holma sedang duduk dengan Ibu Holma, dan Pak Holma mencritakan mimpinya.
                                      
Narator : Disuatu kota tinggal satu keluarga yang terkenal sangat kikir. Keluarga ini sangat rajin ke Gereja tetapi tidak rajin untuk memberikan seseuatu untuk dipergunakan. Suatu saat masa Advent dan Natal mereka barmaksud berlibur ke suatu tempat wisata rohani didaerah tersebut dengan harapan mereka bisa melihat gambar Tuhan Yesus yang mereka rindukan selama ini. Namun sebelum mereka mewujudkan keinginannya, Pak Holma bermimpi bahwa Yesus mau datang ke rumah mereka.

(Pentas menampakkan suana keakraban Pak Holma dan Ibu, lalu Pak Holma menceritakan kepada istrinya tentang mimpinya itu).

BABAK  I

Pak Holma      :    Bu kayaknya rencana kita ke kota wisata rohani itu kita batalkan saja dulu, karena aku tadi malam bermimpi.
Ibu Holma      :    Apa pula mimpimu itu pak ?
Pak Holma      :    Tentang Yesus, kataNya Dia mau datang ke rumah kita hari ini, jadi ditanyaNya aku, apakah aku siap menantikanNya walaupun sudah punya rencana ke Salib Kasih. Jadi kubilang supaya Tuhan Yesus datang saja. Kami tidak jadi jalan jalan ke Salib Kasih asalkan Yesus datang.
Ibu Holma      :    Jadi apa maksudm Pak?
Pak Holma      :    Maksudku begini bu, siapkanlah segalah sesuatunya di rumah ini, misalnya menyediakan makanan enak, memebersihkan rumah, merapikan rumah, pokoknya kita sambut Dia dengan mewah. Kan sunggu luar biasa kalau Yesus mau datang ke rumah kita apalagi sekarang ini suasana Natal.
Ibu Holma      :    Baik juga usulmu itu Pak, aku akan memasak yang enak, jadi bapak membantu aku membersihkan rumah dan mengatur perkakas kita ini, biar senang nanti Yesus itu kita buat.
Pak Holma      :    Marilah segera kita kerjakan.
Ibu Holma      :    Jam berapa datangNya ? Tidak kau tanya rupanya Yesus itu ?
Pak Holma      :    Itulah dia aku tidak sempat menanyakan padaNya, dia sudah pergi. Tapi sudalah bu, yang penting, kita bergegas mengerajakan persiapan, karena Dia tahu kok nanti selesainya pekerjaan kita, buktinya Dia tahu kita mau pergi  hari ini ke Salib Kasih, berarti Dia juga tahu apa yang kita kerjakan.
Ibu Holma      :    Ya sudalah Pak, kita kerjakan sajalah.

BABAK   II

(Tutup layar dan ganti suasana dengan tersedianya makanan dan minuman di meja serta bunga dan lilin di atas meja. Pak Holma dan Ibu duduk sambil memperhatikan jam di Handphone dan sambil memegang megangnya sebagai tanda kegelisahan yang sedang menantikan tamunya yaitu Yesus).

Pak Holma      :    Kog lama ya............ andaikan Yesus sedang pagang handphone, kan kita suda bisa tanya sudah dimana Dia.... (tiba tiba datanglah seorang tamu mengetuk pintu yang sedang terbuka).
Tkang Sepatu :    (Mengetuk pintu) Selamat sore Pak, saya letih sekali setelah bekerja seharian sebagai tukang sol sepatu, kebetulan tadi minuman saya tertinggal dirumah sehingga saya kehausan sekarang, bisakah saya minta minum ?

(Bapak dan Ibu Holma berdiri dan memandang kepada tukang sol sepatu yang berpakaian lusuh dan kotor serta sepasang sepatu bekas di tangannya, penuh dengan keringatan di dahinya.


Pak Holma      :    Akh, alasanmu aja itu. Maaf, kami tak dapat memberimu  minum karena kami sedang menunggu Tuhan Yesus yang mau datang ke rumah kami sekarang. Aku bermimpi, Dia bilang mau datang sekarang, jadi kami menyediakan makanan dan minuman hanya untuk Dia saja. Carilah ke tempat lain.
Ibu Holma      :    lagi pula zaman sekarang, mana ada orang yang begitu saja dipercaya datang ke rumah orang, siapa tahu pencuri, siapa tahu lagi anggota teroris, jadi tolonglah kau pergi dari rumah kami ini. Mengganggu saja kau ini. (sambil mengusir dengan cara mendorong sang tukang sol sepatu). (Pulanglah tukang sol sepatu itu, lalu bapak dan ibu Holma kembali duduk di kursi sambil mempercakapkan tentang tukang sol sepatu tadi. Tak lama kemudian datanglah seorang ibu muda dengan anaknya yang masih bayi digendong).
Ibu Muda        :    (Mengetuk pintu)  Horas Pak, ibu !
(Ibu Holma berdiri ke arah pintu karena ingin tahu siapa yang mengetuk pintu dan yang berkata horas)
Ibu Holma      :    Siapa kamu, mengapa kamu datang ke sisi ?
Ibu Muda        :    Tolonglah bu, saya seharian berjalan di sekitar kota ini dan capek sekali, mau duduk sebentar dan kalau ibu berkeberatan, saya minta minum untuk anak saya karena dia tidak makan sejak tadi.
Ibu Holma      :    Apanya kau bilang, yang kau pikirnya kami mau menerimamu begitu saja. Siapa tahu kau ini siapa, bekerjalah biar dapat makan dan minum.
Ibu Muda        :    Aku dan bayiku berasal dari daerah seberang kota yang sedang kene longsor dan kami selamat, jadi tidak ada tempat lagi di desa kami makanya aku datang ke kota ini mencari pekerjaan entah sebagai pembantu atau pelayan warung.
Pak Holma      :    Alasanmu saja itu. Pulanglah kau, cari di tempat yang lain saja karena kami sedang menunggu Tuhan kami, yesus mau datang ke rumah kami, karena sudah dibilangNya dalam mimpiku.
Ibu Holma      :    Lagi pula kami tidak menerima pembantu saat ini, anak anak kami sudah besar dan hanya kami berdua tinggal disini, jadi kami bisa mengerjakan pekerjaan rumah.

(Pergilah ibu muda itu dengan sedihnya, sementara bapak dan ibu Holma masih membicarakannya. Kembali lagi mereka bertanya tanya soal kedatangan Yesus, sambil berbicara, tiba tiba datang lagi seorang tetangga mau meminjam uang).   `

Tetangga         :    (Mengetuk pintu sambil masuk saja ke rumah). Eda Holma, minta tolong dulu pinjamkan aku uang, karena anakku sakit jadi aku mau bawa dia berobat. Tapi eh.....lezat sekali makanan kalian ini, fadi lapar aku. Untuk siapa ini ?.
              (Pak Holma dan ibu Holma saling berpandangan dan memberi bahas isyarat tanda
              tidak     setuju dengan kedatangan tetangga itu).
Ibu Holma      :    Ya eda, kami lagi menunggu Yesus datang ke rumah. KataNya Dia mau dtang sekarang jadikami mau sambut Dia dengan makanan dan minuman yang lezat. Jadi maaf kamitidak bisa memeberikan pinjaman dulu karena kami lagi repot, lagian kami tidak mempunyai uang saat ini, habis belanja tadi.
Pak Holma      :    Betul kata ibu holma itu, kami menunggu Yesus, aku tadi malam bermimpi kalau Dia mau datang kataNya ke rumah kami. Jadi pergilah dulu dari rumah kami, ke yang lainlah dulu pinjam.
Tetangga         ;    Uwe..........betullah kata orang orang singkatan nama kalian otu memang cocok Holma alias holit mangging, kikirnya minta ampun, padahal aku sangat serius untuk meminjam, dan hanya kalian yang kuanggap mampu di tempat kita ini (sambil berjalan pulang keluar dari pintu).

(Pergilah tetangganya itu dengan sangat kecewa, kembali keluarga pak Holma dengan ibu duduk. Tak berapa lama mereka duduk, tiba tiba mereka di kejutkan oleh suara yang tergesa gesa masuk ke rumah mereka, yaitu seorang anak remaja dengan sebuah roti ditangannya).

Remaja           :    (sambil terengah engah). Maaaf bu,,, pak aku sebentar bersembunyi disini karena ada orang yang mengejarku.
Pak Holma      :    (sambil menatap dengan marah). Mengapa harus kesina kau lari ? Apa pula yang di tanganmu itu ? Jangan jangan kau barusan mencuri roti dan orang orang megejarmu.
Remaja           :    Benar pak, tetapi aku lapar sekali makanya aku mengambil roti ini dari sebuah toko roti, eh, rupanya ketahuan jadi aku dikejar kejar.
Ibu Holma      :    Akh, pergilah kau, jadi ribut pula nanti disini padahal kami sedang menunggu Tuhan kami dari negeri jauh.
Remaja           :    Siapa bu? Boleh kutahu, Biar aku menumpang sebentar saja disini untuk makan.
Ibu Holma      :    Bah,,,, mau makan pula lagi katamu, jangan jangan mau mencuri kau kesini. Pergilah kesana bersembunyi, jangan dirumah kami.
                                                                                                                               
BABAK  III

Narator : Pergilah remaja itu sambil mengintip ke luar pintu siapa tahu masih ada orang yang mengejarnya. Demikianlah hingga menjelang malam dan selanjutnya mereka menutup pintu dan kembali ke tempat duduk dengan berharap masih ada kemungkinan Yesus datang dengan mengetuk pintu mereka. Hingga larut malam ternyata tamu yang ditunggu tunggu tidak kunjung datang dan karena rasa ngantuk yang tak tertahan, mereka pun tertidur di kursi. (Lalu pak Holma bermimpi lagi).
(Layar ditutup dan diganti dengan isi mimpi yang menampakkan suasana Yesus datang).

Pak Holma      :    Bah, bagaimana kau ini Yesus, katamu mau datang ke rumah kami, kami tunggu tunggu tidak datang, padahal kami sudah siapkan makanan dan minuman yang lezat.
Yesus              :    Yah......Kulihat semua persiapanmu dan istrimu itu. Baik juga sih, tapi Aku sudah datang kog. Sebelum akum mengetuk pintu rumahmu kuliahta ada yang masuyk dan kuintip dari balik pintu, apa yang kau lakukan terhadap dia. Kupikir kau akan kasih minuman dan makanan. Demikian juga dengan yang datng selanjutnya. (ke empat tamu itu datang bergandengan tangan menuju ke arah Yesus) Tahukah kau bahwa sesungguhnya aku berkata bahwa segala sesuatu yang tidak kamu lakukan bagi salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya  juga untuk Aku. Bacalah yang tertulis dalam matius 25 : 42 – 45. (layar ditutup dean firman Tuhan dibacakan pleh narator).  
                                                                                                      
BABAK  IV

(Layar menampakkan suasana keluarga yang terbangun di pagi hari).

Pak Holma      :    (Dengan sedih berkata) Bu,,, kau tahu yang hemarin orang orang yang datang ke rumah kita ini, mereka datang ke dalam mimpiku dengan Tuhan Yesus, laluYesus bilang kalau Dia melihat semua ynag kita lakukan kepada tamu tamu kita itu, jadi tidak mau lagi Yesus masuk kerumah. Jadi malu aku kepada Yesus.
Ibu Holma      :    Apa maksud bapak ?
Pak Holma      :    Kita berdoalah dan minta pengampunan sekarang kepada Tuhan karena kita salah dan terlalu kikir selama ini kepada sesama kita. Bertobatlah kita ya bu,,,, lihatlah gara gara Yesus tidak jadi datang kerumah kita, makanan yang enek enek itupun menjadi bsi.
Ibu Holma      :    (Sambil menangis)  Betul Pak,,, kita berikanlah sumbangan Natal kita ke Gereja sekarang. Janganlah kita menjadi kikir kepada sesama kita karena kita juga menerima berkat Tuhan yang banyak. Nanti malan adalah malam Natal, pergailah kita kesan dan kita siapkan hati kita. (sambil pergi....... pentas ditutup). 

SELESAI

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda